.

Rabu, 22 Oktober 2014

Tips Memilih Sepatu yang Tepat




Tren terbaru sepatu lari adalah yang pas di tengah-tengah: tak terlalu besar, juga tak terlalu kecil.
Selama empat dekade terakhir, sepatu yang dikenakan mayoritas penggila lari berbentuk sama: alas tumit yang tebal dan empuk, semakin depan semakin tipis, berujung pada bagian jari kaki yang rendah dan menyempit. Lima tahun lalu, buku laris “Born to Run” mengejutkan dunia lari dengan bertanya: apakah pelari perlu memakai sepatu? Muncullah tren berlari tanpa sepatu atau dengan sepatu sangat tipis.
Kini, banyak pelari dan pakar olahraga lari lebih memilih titik tengah antara dua pilihan ekstrem tersebut, dengan tujuan mengurangi cedera. Sepatu yang mereka pilih memiliki sol yang lebih datar dan fleksibel guna membangun gaya lari yang lebih natural. Namun sepatu ini juga punya alas yang cukup empuk untuk berlari di jalan yang keras.
Setiap inovasi desain untuk mengurangi tingkat cedera berpotensi berdampak besar bagi industri sepatu lari yang nilainya sampai $3,1 miliar.
American College of Sports Medicine (ACSM), organisasi yang terdiri dari 20.000 profesional di bidang obat-obatan dan ilmu olahraga, musim gugur ini merilis laporannya yang paling menyeluruh soal cara memilih sepatu lari. ACSM merekomendasikan sepatu dengan perbedaan tinggi tumit-jari kaki (drop) yang tak lebih dari enam milimeter. Sepatu lari tradisional biasanya memiliki drop 12-16 milimeter.
Vibram
Sepatu dengan sol rendah untuk membangun gaya lari yang lebih natural.
ACSM juga menyarankan pelari membeli sepatu yang netral, tanpa penyokong tambahan untuk lengkungan telapak kaki atau komponen pengendali gerakan yang kaku. Sepatu sebaiknya memiliki ruang cukup bagi bagian depan kaki, sehingga pelari dapat menggerakkan jarinya dengan mudah. Sepatu yang baik juga tidak memiliki tatakan berlebih, kata ACSM.
Sebuah artikel dalam British Journal of Sports Medicine menyoroti kebiasaan masyarakat yang memilih “sepatu lari jarak jauh dengan fitur alas tumit sedikit naik dan sistem pronation control yang dirancang sesuai dengan tipe kaki masing-masing individu.” Artikel yang dirilis online pada 2008 tersebut tak mendapati bukti apapun dalam jurnal ilmiah yang mengatakan fitur itu berguna bagi pelari.



Sumber : http://indo.wsj.com/posts/2014/07/23/memilih-sepatu-lari-yang-tepat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar